RUANG
LINGKUP MANAJEMEN RISIKO
Fungsi
Manajemen Risiko
1. Menemukan
Kerugian Potensial, artinya berupaya untuk menemukan/mengidentifikasi seluruh
resiko murni yang dihadapi perusahaan, meliputi:
·
Kerusakan fisik atas harta kekayaan
perusahaan
·
Kehilangan pendapatan akibat
terganggunya operasi perusahaan
·
Kerugian akibat tuntutan hukum dari
pihak lain
·
Kerugian yang timbul karena tindakan
kriminal
2. Mengevalusi
Kerugian Potensial, Artinya melakukan evaluasi dan penilaian thd semua kerugian
potensial yg dihadapi perush, mengenai:
·
Besarnya kemungkinan frekuensi
terjadinya kerugian
·
Besarnya kegawatan dari tiap kerugian
·
Memilih teknik/cara yang tepat atau
menentukan suatu kombinasi dari teknik yang tepat guna menanggulangi kerugian
A.
Konsep
Risiko
·
Ketidakpastian mengakibatkan adanya
resiko (yang merugikan) bagi pihak-pihak yang berkepentingan
·
Bagi dunia bisnis, resiko tidak dapat
diabaikan begitu saja
·
Pengusaha harus selalu berusaha untuk
menanggulanginya
·
Berupaya untuk meminimumkan
ketidakpastian agar kerugian yang timbul dapat dihilangkan atau diminimumkan
·
Pengelolaan berbagai cara penanggulangan
resiko disebut Manajemen Resiko
B.
Pengertian
Risiko
Pengertian lain dari resiko menurut para ahli adalah
sebagai berikut : risiko didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan. Dalam
analisis investasi pengertian resiko adalah kemungkinan hasil yang diperoleh
menyimpang dari yang diharapkan. Atau dengan kata lain resiko terjadi karena
adanya suatu ketidak pastian
C.
Sumber
Resiko
Bagi individu dan perusahaan, terjadinya resiko
disebabkan karena individu atau perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang
dapat memacu terjadinya resiko. Sumber daya tersebut adalah:
a)
Harta
Benda
Kepemilikan harta benda baik oleh
individu atau perusahaan dapat menyebabkan terjadinya resiko yang dapat berupa
kehilangan maupun kerusakan. Kehilangan atau kerusakan ini pada kondisi
tertentu baik bagi individu atau perusahaan dapat mengganggu rencana atau pencapaian
dimasa depan
b)
Hutang
Hutang yang direncanakan dengan baik
pada awalnya ditujukan untuk meringankan beban ataupun menambah kemampuan
(sumberdaya). Dengan perencanaan hutang dan kondisi normal hutang tidak
merupakan resiko baik bagi individu maupun perusahaan. Tetapi pada kondisi yang
berbeda misalnya perubahan bunga hutang yang besar, ataupun ketidak lancaran
atau terganggunya potensi pendapatan dapat menyebabkan hutang menjadi resiko
yang berpotensi menciptakan kerugian
c)
Kesehatan
Jiwa dan Mata Pencarian
Dalam keluarga atau perusahaan kesehatan
jiwa dapat menyebabkan timbulnya resiko. Hal ini terkait dengan biaya
pengobatan yang semakin tinggi (misalnya penyakit kanker, level dan lain-lain)
serta semakin beragamnya jenis penyakit. Terganggunya kesehatan karyawan atau
anggota keluarga pada kondisi tertentu alkan memberatkan kondisi keuangan atau
pendapatan yang selanjutnya menganggu rencana dimasa depan. Pada kondisi lain
hilangnya pekerjaan akibat yang tak terduga dapat berakibat yang sama
1)
Resiko
Keuangan
Resiko keuangan pada umumnya termasuk
dalam katagori resiko spekulasi yang dapat mempengaruhi pihak yang mengambil
keputusan. Resiko keuangan meliputi resiko kredit, resiko kurs valuta asing,
resiko komoditas dan resiko suku bunga
2)
Ketidakpatian
Ketika suatu hasil lebih baik dari yang
diharapkan, seorang manajer mungkin menyesal tidak menerapkan keputusan lebih
agresif atau pada skala yang lebih besar. Namun, dalam kasus ini, keuangan
operasional telah ditingkatkan, tidak terancam. Risiko nyata berasal dari hasil
yang tak terduga dengan hasil yang merugikan, seperti harga rendah, kekeringan,
atau penyakit. Manajemen risiko terutama berkaitan dengan mengurangi
kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan atau setidaknya pelunakan efek dari
resiko tersebut
Sumber Risiko dan Ketidakpastian
Risiko adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
situasi di mana hasil yang mungkin dan kemungkinan setiap kesalahan dikenal
dengan ketidakpastian, di sisi lain, ciri situasi di mana bahkan hasil yang
mungkin tidak diketahui
1. Ketidakpastian
Ekonomi (economic uncertaity), yaitu kejadian-kejadian yang timbul sebagai
akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi, misalnya perubahan sikap
konsumen, perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan teknologi,
penemuan baru, dsb
2. Ketidakpastian
Alam (uncertainty of nature) yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh alam,
misalnya banjir, gempa bumi, kebakaran, dsb
3. Ketidakpastian
Manusia (human uncertainty) yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia misalnya, peperangan,
pencurian, penggelapan, pembunuhan, dsb
D.
Macam-macam Risiko
1. Resiko
murni berkaitan dengan kejadian-kejadai yang dapat terjadi dan kita alami yang
berdampak atau menyembabkan kerugian baik pada saat ini maupun pada saat
mendatang. Misalnya kejadian bencana, kematian, kebakaran, kecelakaan dan
lain-lain. Resiko murni tidak memberikan kemungkinan untuk terciptanya suatu
keuntungan mengingat pada umumnya resiko
murni merupakan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tetapi kejadian ini
secara langsung bukan merupakan upaya atau tindakan yang kita kuputuskan atau
ambil
2. Resiko
spekulasi (speculative risk) yang mengandung pengertian ketidakpastian apakah
dapat memperoleh untung atau mengalami kerugian. Dalam resiko spekulasi kita
menjadi subjek dalam memutuskan untuk mengambil tindakan atau melaksanakannya.
Misalnya melakukan investasi dalam pembelian saham, dalam pembelian saham ini
dimungkinkan untuk mendapatkan untung bila harga saham naik (lebih besar dari
harga pembelian) dan juga ada kemungkinan merugi bila harga saham turun. Pada
saat kita membeli saham tersebut kita dalam posisi resiko spekulasi. Namun
tidak demikian bila kita tidak jadi membeli saham tersebut
3. Resiko
murni dan resiko spekulasi mungkin saja muncul dalam berbagai situasi. Dimana
keputusan atau tindakan yang diambil berkaitan dengan harapan untuk mendapatkan
profit atau keuntungan dapat saja tidak terealisasi sebagai akibat dari suatu
kejadian yang tidak direncankan atau diluar kendali. Disamping kedua macam
resiko ini, resiko juga dapat dibagi dua berdasarkan pergerakannya maupun
berdasarkan subjeknya. Resiko berdasarkan pergerakannya dibagi dua yaitu resiko
bersifat statis dan dinamis. Sedangkan yang berdasarkan subjeknya juga dapat
dibedakan menjadi dua yaitu subjektif atau objektif
Menurut
sifatnya
Resiko yang tidak disnegaja (resiko murni), adalah
resiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa
disengaja, misalnya, bencana alam, kebakaran, kekacauan
1. Resiko
yang disengaja (resiko spekulatif) adalah resiko yang sengaja ditimbulkan oleh
yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan
kepadany. Contoh : hutang piutang
2. Resiko
fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan diderita banyak orang. Contoh : Banjir, angin topan, bencana alam
lainnya
3. Resiko
khusus adalah resiko yg bersumber padd peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah
diketahui penyebabnya. Contoh : pesawat jatuh, tabrakan mobil
4. Risiko
dinamis yaitu risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan masyarakat di
bidang ekonomi, ilmu, dan teknologi, seperti risiko penerbangan luar angkasa
Menurut
Sumber/penyebab timbulnya resiko
1. Resiko
intern, yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri seperti
kerusakan aktiva karena perbuatan karyawannya, kecelakaan kerja, misalnya manajemen,
dll
2. Resiko
ekstern, yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan seperti resiko
pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan
pemerintah
PENANGGULANGAN RISIKO
Upaya penanggulangan risiko berdasar pada sifat dan
objek yang terkena risiko ada beberapa cara untuk menanggulangi atau
meminimumkan risiko, sebagai berikut:
a. Mengadakan
pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa yang
menimbulkan kerugian
b. Melakukan
retensi, yakni mentolerir terjadinya kerugian
c. Melakukan
pengendalian terhadap risiko
d. Mengalihkan
risiko kepada pihak lain (asuransi)
Penanggulangan
Risiko
Berikut
langkah-langkah yang perlu di perhatikan untuk mengurangi resiko :
a. Sebelum
memulai usaha, sebaiknya melakukan riset mengenai hambatan hambatan yang
dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu dapat menyiapkan
strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada.
Misalnya saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat
b. Pilihlah
peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang di miliki, jangan sampai memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend
yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya
memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala
resiko yang muncul di tengah perjalanan. Hindari peluang usaha yang tidak
kuasai, ini dilakukan agar tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya
c. Carilah
informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis. Hal tersebut bisa membantu untuk
menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha berkembang, dan
langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko
yang tidak diinginkan
d. Sesuaikan
besar modal usaha yang memiliki dengan resiko usaha yang akan di ambil. Jangan
terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika
modal usaha yang miliki juga masih terbatas
e. Kesuksesan
bisnis bisa di bangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas.
Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk
mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa
atasi dengan baik
f. Cari
informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat
ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak
bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut
seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya menghindari jenis peluang usaha
seperti itu, karena resikonya cukup besar
g. Ketahui
seberapa besar tingkat masyarakat tentang produk
h. Semakin
besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil
resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.
Dari informasi diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa
semua resiko bisnis bisa diatasi dengan kejelian, ketekunan dan kreatifitas.
Oleh karena itu, tingkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam menjalankan usaha.
Agar segala resiko yang muncul ditengah perjalanan, tidak sampai merugikan
bisnis.
MANFAAT MANAJEMEN RISIKO
Beberapa manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya
manajemen risiko dalam suatu perusahaan:
a. Perusahaan
memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga
para manajer menjadi lebih berhati-hati (prudent) dan selalu menempatkan
ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan
b. Mampu
memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh yang mungkin
timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang
c. Mendorong
para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari risiko dan
menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi
finansial
d. Memungkinkan
perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum
e. Dengan
adanya konsep manajemen risiko (risk management concept) yang dirancang secara
detail maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara
berkelanjutan (suistainable).
MANFAAT ASURANSI TERHADAP KEHIDUPAN
SOSIAL-EKONOMI
Walau masuk ke Indonesia sejak zaman kolonial
Belanda, produk asuransi di negeri ini masih belum populer di mayoritas
masyarakat. Memiliki atau membeli asuransi bagi kebanyakan masyarakat Indonesia
kadang dinilai sebagai hal tabu dan dianggap sebagai pemborosan. “Belum pasti
kapan sakit dan mati, untuk apa keluar uang sejak sekarang?” begitu pemikiran
yang kerap kita pikirkan. Di mata para pelaku industri asuransi, sedikitnya
masyarakat yang telah “melek” asuransi kerap dituding sebagai biang penyebab
belum ngetopnya produk asuransi di sini. Jangankan asuransi, produk perbankan
saja belum semua masyarakat mengaksesnya.
Aset industri asuransi hingga September 2012 lalu
baru Rp 322,2 triliun. Masih jauh ketimbang aset perbankan nasional yang telah
mencapai Rp 4.262,59 triliun. Kurang tertariknya sebagian golongan masyarakat
melindungi diri dengan asuransi, tidaklah bijak jika dinilai sebagai tanda
bahwa masyarakat masih kuno. Toh, tak ada seorang pun memiliki hak mutlak
menyeragamkan dan menstandarkan tentang apa yang baik untuk kita. Namun, di
negeri yang tidak menyediakan perlindungan kesehatan bagi warga negara secara
maksimal, kehadiran sistem jaminan sosial kesehatan adalah wajib. Apalagi
program ini sudah menjadi amanat konstitusi. Hal itu, semoga saja bisa
terealisasi sesuai harapan dengan pemberlakuan BPJS tahun depan. Tapi, tentu
saja, keputusan akhir mengenai perlu tidaknya asuransi berada sepenuhnya pada
Anda. Yang jelas, meski dalam perencanaan keuangan, proteksi disarankan demi
meminimalkan risiko pencapaian tujuan keuangan, pembelian polis harus dihitung
cermat.
Dampak Asuransi Terhadap kehidupan
Sosial-Ekonomi
Asuransi dalam kehidupan Masyarakat sangat mempunyai
pengaruh besar terhadap kehidupan Sosial-Ekonomi, baik mereka yang terlibat
langsung dalam kegiatan asuransi maupun yang secara tidak langsung terlibat
didalamnya. Dampak dari asuransi tersebut ,ialah: Memberikan perlindungan
terhadap kemungkinan terjadinya kerugian pada masa mendatang. Dan
menginvestasikan sebagian dari dana yang terkumpul dari pemegang polis (berupa
premi asuransi) ke dalam berbagai pemegang polis (berupa premi asuransi) ke
dalam berbagai sektor ekonomi.
Pengaruh
Asuransi terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi
1.
Memberi
Rasa Aman motivasi utama yang mendorong lahirnya usaha
asuransi adalah “dorongan naluriah” yang ada pada diri setiap orang, yaitu “
keinginan akan rasa aman “. Hal mana dalam aspek psikologis mungkin diwujudkan
dalam sikap atau mungkin pula menimbulkan sikap baru, karena mereka menghendaki
adanya alat pemuas terhadap keinginannya (akan rasa aman). Dimana cara
pemenuhan terhadap kebutuhan/keinginan rasa aman salah satunya adalah melalui
asuransi. Dengan adanya asuransi tersebut maka sebagian besar dari ketidak
pastian, yang berpusat pada keinginan untuk memperoleh rasa aman terhadap
bahaya tertentu akan dapat dieliminir, sehingga dapat menimbulkan suasana jiwa
yang tenang serta rasa hati yang damai
2.
Melindungi
Keluarga dari Perpecahan perusahaan asuransi jiwa akan
memberikan santunan bila tertanggung meninggal dunia pada saat kontrak.
Pemberian santunan tersebut akan merupakan sesuatu yang benar-benar tepat,
sebab datang pada saat sangat dibutuhkan, yaitu kebutuhan dana untuk
melanjutkan kehidupan keluarga, pada sumber utama penghasilan terputus/hilang.
Uang santunan yang diterima akan merupakan salah satu alat untuk mempertahankan
kerukunan dan keutuhan keluarga
3.
Menghilangkan
Ketergantungan ketergantunga dapat dikurangi apabila
sebelumnya (pada saat kondisi orangtua masih sehat dan kuat) telah diatur suatu
program asuransi untuk mengantisipasi ketergantungan tersebut. Misalnya melalui
program asuransi beasiswa untuk menghindari ketergantungab anak bidang biaya
untuk pendidikannya. Dimana bila ketidak mampuan itu tiba atau orang tua
meninggal dunia sianak-anak akan mendapatkan biaya kelanjutan pendidikannya dan
perusahaan asuransi
4.
Menjamin
Kehidupan Wanita Karier hal ini sebetulnya dialami oleh
hamper setiap orang, dimana orang yang sudah berusia senja, meskipun menerima
pensiun, jumlahnya umumnya kurang memandai dibandingkan dengan kebutuhannya.
Dalam keadaan yang demikian itu program asuransi juga mempunyai peranan yang
tidak kecil, sebab dengan santunan yang didapat dari program asuransi akan
memperbesar persediaan dananya untuk menompang kehidupannya. Dengan mengetahui
dan menyadari bahwa kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan baik
melalui program asuransi dan meraka mau memanfaatkannya, akan menimbulkan
perasaan aman dan tentram kepada yang bersangkutan. Jadi program asuransi akan
membebaskan mereka (terutama wanita karier) dari kehawatiran mengenai kondisi
keuangannya bilamana ia sudah tidak mampu lagi membiayai dirinya sendiri dari
penghasilannya sendiri pada saat itu
5.
Kontribusi
Terhadap Pendidikan aspek lain dalam kaitannya dengan maslah
kelanjutan pendidikan, misalnya seorang mahasiswa yang jauh dari orang tuanya,
bila dia pada suatu ketika mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dana yang
madadak, misalnya biaya untuk menyusun skripsi, maka bila dia mempunyai polis
asuransi kebutuhan tersebut maka akan dapat dipenuhi dengan mudah, dengan
mengadakan polis asuransinya kepada perusahaan asuransi yang bersangkutan dan
hal ini dapat dilakukan dengan mudah
6.
Kontribusi
Terhadap Lembaga-lembaga Sosial sebagian besar dari
lembaga-lembaga social yang memberikan jasa-jasa social yang sangat penting
bagi masyarakat (panti-panti asuhan, panti pendidikan penderita cacad dan
sebagainya), menggantungkan sebagian besar kebutuhan dana operasionalnya dari
sumbangan atau hadiah dari berbagai pihak (para “Donatur“), yang umumnya
terdiri dari para pengusaha. Dalam kondisi perekonomian yang penuh dengan
ketidak- pastian, mungkin akan mengakibatkan timbulnya keragu-raguan bagi para
donatur untuk tetap memberikan sumbangan, karena ketakutan akan kehilangan
harta kekayaan atau tidak terjaminnya hari tuanya. Tetapi bila para donatur
tersebut telah mengasuransikan dirinya terhadap risiko-risiko yang dimaksud,
maka keragu-raguan dan ketakutan menjadi tidak ada lagi, sehingga yang
bersangkutan tetap dapat menjadi donatur yang setia, sehingga akibatnya
lembaga-lembaga social tetap dapat melaksanakan aktivitasnya dengan
sebaik-baiknya
7.
Memberiakan
Manfaat untuk Pemupukan Kekayaan ketidakpastian
dikaitkan dengan penyediaan dana untuk mengatasi kerugian akan dapat diatasi
dengan mudah melalui program asuransi. Sebab dengan membeli polis asuransi maka
kapanpun dab berapapun kerugian yang terjadi akan ditutup dengan santunan dari
perusahaan asuransi
8.
Stimulasi
Menabung kelebihan asuransi jiwa yang disertai dengan elemen
tabungan dengan tabungan biasa adalah: karena premi asuransi (termasuk unsur
tabungannya ) mempunyai jatuh tempo secara teratur (pasti) dan telah
disistimatisir, dimana pemegang polis harus menabung/membayar premi secara
teratur, sehingga kewajiban menabung dapat dipandang sebagai hutang
9.
Menyediakan
Dana yang Dibutuhkan untuk Investasi sebetulnya bukan
merupakan fungsi utama dari asuransi, tetapi kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan asuransi telah berkembang sedemikian rupa, sehingga memegang
peranan yang cukup penting dalam menyediakan dana yang dibutuhkan dalam berbagi
macam kegiatan maupun pembangunan ekonomi
10. Peran Asuransi dalam
Memproduktifkan Kegiatan Sosial-Ekonomi asuransi mempunyai
beberapa peran dalam kegiatan Sosial-Ekonomi di negara kita, seperti misalnya
melengkapi persyaratan kredit, mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, mengurangi
biaya modal, menjamin kestabilan organisasi/perusahaan, mempertimbangkan
besarnya biaya insiden dengan cara yang lebih pasti, mendorong usaha
pencegahan, dan membantu upaya peningkatan konservasi kesehatan.
Sumber : http://verahadiyati.blogspot.com/2014/01/ruang-lingkup-manajemen-risiko_4.html,
http://arinioktaviani.tumblr.com/post/35406694158/cara-penanggulangan-risiko,
http://rezafrachman.blogspot.com/2011/08/15-manfaat-manajemen-risiko.html,
http://hestiavriani.blogspot.com/2013/10/asuransi-terhadap-kehidupan-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar