JUVENTUS

JUVENTUS

Senin, 18 November 2013


PENGUSAHA RUJAK ULEK/CINGUR


Syahroni yang merupakan salah satu pengusaha yang sukses dari usaha Rujak Muaro Padang.

Di tangan Syahroni, jajanan rujak ulek mampu mengantarkannya menjadi jutawan. Pria asal Demak ini juga mendapat ide ketika ia merantau ke tanah Minang. Makanya, ia menamakan usahanya Rujak Muaro Padang. Rupanya, peruntungan Syahroni sesegar rasa rujak uleknya.

Siapa tak kenal rujak? Olahan berbahan baku buah ini seakan jadi makanan universal. Apalagi jika cuaca lagi panas-panasnya, wuih… makan rujak pun bisa jadi ide cemerlang. Alasan inilah yang menggelitik Syahroni untuk membuka usaha rujak.

Meski memakai nama Muaro Padang, ternyata Syahroni asli kelahiran Demak. Rujak yang dia olah pun khas Jawa, yakni rujak bebeg dengan taburan kacang utuh. Cuma, lantaran pernah merantau ke ranah Minang selama enam tahun, Syahroni menamakannya Rujak Muaro Padang.

Pria yang hobi mengendarai Jeep Willis ini kini tinggal mereguk nikmat dari buah keringatnya. Bersama istri dan tiga anaknya, Roni mengaku sangat bahagia. Namun dulu, perjuangannya cukup berliku. Kondisi keuangan keluarga yang mepet memaksa dia putus sekolah, lalu merantau ke Jakarta, hingga ke Padang.

Kini, saat ratusan pedagang di Jakarta menjajakan rujak dalam bentuk gerobak dorong, Roni, demikian dia biasa disapa, sudah menjajakan rujak olahannya di empat kios sekaligus. Sebanyak dua kios di daerah Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Selatan, dan dua sisanya dikelola dekat rumahnya di Cibinong, Bogor. Sebanyak 24 karyawan ia kerahkan untuk memutar roda bisnis ini.

Penghasilan Roni tak main-main. Per hari ia mampu menangguk omzet hingga Rp 6 juta dengan margin keuntungan sekitar 30 persen. Berarti, sebulan ia bisa meraup untung sekitar Rp 45 juta. Jumlah yang besar untuk harga rujak yang dijual Rp 12.000 per porsi ini. “Dulu sebelum krismon (krisis moneter) bahkan bisa lebih dari Rp 7 juta per hari,” aku pria 43 tahun ini.
Roni memperkirakan, untuk kios pusatnya di Benhil saja, karyawannya saban hari melayani 200 pembeli. Pengunjung rata-rata dari kalangan menengah ke atas, terutama mereka yang berkantor di Jalan Sudirman.

Tak semua pengunjung membeli rujak. Soalnya, belakangan Roni juga menyediakan bakso, mi ayam, siomay, dan aneka minuman buah. Roni mencatat, total menunya mencapai 40 macam, terdiri dari makanan dan minuman. “Tapi, rujak ulek tetap menjadi primadona,” imbuh Roni.

Roni berkisah, sejumlah pelanggan mengaku rujaknya mampu membikin wanita yang sulit hamil menjadi hamil. “Anak perempuan Camelia Malik (artis) yang terakhir itu lahir setelah ibunya makan rujak saya rutin. Ini cerita dari Camelia,” kenang Roni.

Larisnya permintaan rujak kadang membuat Roni kewalahan, terutama jika menjelang akhir pekan. Alhasil, Roni mesti memborong aneka buah hingga 1,5 kuintal, gula 20 kg, kacang 10 kg, dan daging untuk kebutuhan bakso. Total belanjaannya sekitar Rp 3 juta per hari. “Saya masih ikut belanja sendiri karena harus mengecek kualitas buah-buahnya,” ungkapnya.

Roni tak pernah menyangka jika ia yang hanya jebolan kelas IV SD mampu meraih pencapaian seperti sekarang. Ia bisa menyekolahkan anak-anaknya dan membangun rumah seluas 600 meter persegi di daerah Ciledug. Roni juga telah mampu membeli sebuah mobil pikap pribadi untuk urusan operasional usahanya. Di samping itu, ia punya mobil lain yang memang sudah lama dia impi-impikan.
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Rujak ulek/cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.

Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan yang telah disebutkan di atas, sedangkan 'matengan' (matang, Jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (kerahi yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, taoge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/bumbu yang sama.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.

PEMBAHASAN

Untuk menjadikan bisnis kue kering menjadi bisnis yang berkelanjutan (bukan usaha musiman) ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Buat kemasan praktis
Rujak ulek/cingur sangat menggugah selera bila dinikmati dalam kondisi cuaca yang panas karna dimaksudkan untuk menghilangkan rasa panasnya cuaca siang hari yang menyengat, bagi sebagian kalangan terkadang cuaca yang panas menghalangi keinginan untuk makan rujak diluar rumah . Maka, ini bisa disiasati dengan menghadirkan kemasan yang praktis agar rujak dapat dibawa ketempat yang lebih nyaman untuk dinikmati.

Dengan kata lain, kemasan yang lebih praktis dapat membantu penikmat rujak yang ingin menikmati rujak di tempat yang dia inginkan. Ketika disajikan dengan kemasan yang praktis dan mudah dibawa ini juga dapat membantu panikmat rujak yang ingin memesan karna sesuatu yang memungkinkan untuk dia tidak pergi ke tempat rujak.

2. Inovasi produk
Rujak adalah makanan yang identik di nikmati pada saat cuaca panas. Dengan adanya hal ini bisa dimaksimalkan dengan sebuah inovasi baru yang dapat lebih menarik perhatian pembeli untuk dapat menikmati rujak pada cuaca dan saat-saat apapun,

3. Lihat tren pasar
Kondisi cuaca adalah salah satu hal yang mempengaruhi tren pasar penikmat rujak, pada kondisi ini dapat dimaksimalkan dengan bahan-bahan yang lebih segar untuk dinikmati pada saat cuaca panas.

4. Inovasi nama
Nama produk juga turut ambil bagian sebagai tingkat penentu produk tersebut dilirik atau tidak. Beri nama-nama yang menarik dan unik. Ini trik dagang yang bisa membuat orang yang melihatnya jadi sangat tertarik, mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan, semua perusahaan terus berusaha untuk tetap eksis di bidang usahanya masing-masing baik produk maupun jasa . perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak bertahan hidup harus memberikan produk berupa barang maupun jasa yang berkualitas dengan harga yang murah.

Peluang Bisnis Rujak Cingur/Ulek
Siapapun pasti kenal dan familyar dengan rujak . Salah satunya yaitu peluang usaha rujak cingur/ulek. Biasanya rujak ulek/cingur menjadi makanan favorit dan banyak dicari para konsumen pada saat cuaca panas untuk menghilangkan rasa dahaga akan cuaca yang panas. Kebiasaan memakanan rujak pada saat siang hari atau cuaca panas menjadi peluang bisnis makanan ini, selain es buat atau jus yang biasa dimakan pada saat kondisi cuaca panas, rujak juga menjadi salah satu alternatif konsumen untuk menghilangkan dahaga pada saat cuaca panas siang hari.

Kebiasaan masyarakat tersebut menyebabkan permintaan akan rujak mampu  meningkat tajam, bahkan hingga 200% dari permintaan pasar pada hari – hari biasa.  Tingginya permintaan pasar akan rujak biasanya dijadikan sebagai peluang untuk meraih untung dari usaha tersebut.

Dengan tingginya permintaan konsumen akan rujak pada saat cuaca siang hari, pelaku usaha rujak tidak perlu susah – susah mencari konsumen. Karena hampir semua kalangan menyukai makanan ini, dan tidak semua orang memiliki waktu ataupun kemampuan dalam membuat rujak. Sehingga mereka lebih memilih membeli rujak yang banyak ditemukan di pasaran, daripada harus membuatnya sendiri.

Produk
Walaupun permintaan pasar akan rujak sangatlah tinggi, namun sebagai pelaku usaha anda harus tetap memperhatikan kualitas produk rujak yang Anda buat. Jika ingin menggunakan bahan tambahan seperti bahan pengawet, bahan pewarna serta bahan pemanis pilihlah bahan yang khusus untuk makanan. Sedangkan untuk pemilihan bahan baku, gunakan bahan – bahan yang berkualitas,dan jangan lupa perhatikan daya tahan bahan baku berupa buah dan sayur yang akan digunakan. Sehingga rujak yang kita hasilkan aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan para konsumen. Kemasan produk yang menarik untuk menguatkan minat pada konsumen pada produk yang kita buat. Karena biasanya hal pertama yang dilihat konsumen adalah tampilan luar atau kemasan produknya. Untuk mempercantik penampilan rujak yang Anda pasarkan, dapat menggunakan berbagai  kemasan tradisional berupa daun pisang yang biasa digunakan untuk menyajikan rujak ulek ini. Untuk menambah nilai jual, Anda dapat membuat hiasan pada daun pisang agar lebih menarik dilihatnya.

Pemasaran
Tawarkan produk rujak yang Anda produksi pada rekan kantor ataupun tetangga sekitar rumah Anda. Biasanya mereka akan lebih senang jika ditawari dengan cara memesan, sehingga mereka tidak perlu tenaga dan waktu untuk mencari rujak di luar rumah atau ke tempat yang jauh atau sulit ditempuh.

Cara yang kedua yaitu dengan menggunakan bantuan internet dalam memasarkan produk Anda. Sehingga dapat menjangkau pemasaran yang lebih luas, hingga ke berbagai daerah. Gunakan merek pada produk Anda, sehingga dapat mengenalkan dan menanamkan citra produk rujak yang Anda produksi pada pasar.

Analisa Ekonomi
Misal dalam sehari, harus melayani 200 pembeli rujak dengan harga jual @ Rp 12.000,00 per porsi.

Modal awal
Cobek                                     : Rp 50.000,00
Panci                                       : Rp 85.000,00
Kompor gas 1 tungku           : Rp 200.000,00
Bahan baku                            : Rp 1.000.000,00
Kemasan                                : Rp 500.000,00
Total                                       : Rp 1.835.000,00

Pengeluaran
Bahan baku                            : Rp 1.000.000,00
Kemasan                                : Rp 500.000,00
Gas elpiji                                 : Rp 14.000,00
Transport                              : Rp 150.000,00
Promosi                                  : Rp 150.000,00
Total                                       : Rp 1.814.000,00

Omset / produksi
( @ Rp 12.000,00 x 200 porsi ) = Rp 2.400.000,00

Laba bersih / produksi
( Rp 2.400.000,00 – Rp 1.814.000,00 ) = Rp 586.000,00

Cara Membuat :
Bahan Rujak :
kacang panjang 150 gram potong 2,5 cm
taoge 100 gram
250 gram cingur/hidung sapi, rebus lunak, buang kulitnya, goreng, potong 2 cm
1-2 buah ketimun muda, iris tipis
tempe goreng, 200 gram potong dadu 1,5 cm
1 buah tahu putih besar goreng, potong dadu 1 1/2 cm
kangkung, 100 gram
bengkuang/kedondong kupas, potong menurut selera
kerupuk udang
Bahan Sambal Rujak :
2 sdm kacang tanah goreng matang
5 buah cabai rawit
2-3 sdm petis udang
1/4 sdt terasi
1 buah pisang batu muda iris tipis
1 sendok teh asam jawa
100 ml air matang
garam dan gula menurut selera

Cara Membuat Rujak Cingur :
Pertama-tama rebus masing-masing bahan sayur sampai matang kemudian tiriskan. Campur rata sambal petis dengan semua bahan termasuk tahu, tempe, dan cingur. Sajikan dengan kerupuk.

bagi kelangsungan hidup perusahaan harus selalu di puaskan dan dipenuhi harapannya , sebelum mereka berpindah kepada pesaing . untuk memenuhi kepuasaan konsumen pada industry jasa.
















KESIMPULAN

Rujak cingur/ulek yang sudah sangat identik di kalangan masyarakan indonesi, yang masih sering dicari dan dibutuhkan masyarakat indonesia di setiap waktu untuk menghilangkan dahaga akan keinginan memakan rujak yang segar dan menggiurkan. Dari hal tersebut jelaslah bahwa bisnis ini memberikan peluang yang menguntungkan apabila anda tertarik untuk menjalankannya.

1 komentar: