JUVENTUS

Minggu, 30 Maret 2014
FUNGSI
KOMUNIKASI BISNIS
Fungsi
Komunikasi ada 2 yaitu Fungsi internal dan Fungsi external
Fungsi internal dan external
komunikasi bisnis secara umum :
1.
Menginformasikan (to inform)
2.
Membujuk (to persuade)
3.
Mempromosikan (to promote goodwill)
Komunikasi Bisnis Internal
Internal
: atasan, bawahan dan rekan kerja
Fungsi
:
1.
Mengeluarkan dan menjelaskan peraturan/prosedur
2.
Menginformasikan progres perusahaan
3.
Mendorong pegawai melakukan perbaikan
4.
Evaluasi, memberi penghargaan dan menegur pegawai
Komunikasi Bisnis External
Eksternal
: konsumen, suplier, pemerintah, dan publik
Fungsi
:
1.
Membujuk konsumen membeli produk
2.
Menjelaskan produk atau layanan
3.
Mengklarifikasi spesifikasi yang dibutuhkan
4.
Mempromosikan image positif perusahaan
5.
Memberikan kredit dan menagih piutang
Sumber
: http://komunikasibisnisupn.blogspot.com/2012/06/fungsi-komunikasi-ada-2-yaitu-fungsi.html
Jumat, 28 Maret 2014
Tips
Komunikasi Bisnis ala Caryn Marooney
Apakah Anda bingung dengan branding seperti
apa yang harus dilakukan? Sebuah solusi pun diberikan oleh pimpinan komunikasi
teknologi Facebook Caryn Marooney tentang bagaimana cara dirinya dalam
melakukan sebuah komunikasi bisnis. Terbukti dengan cara-caranya tersebut,
Marooney pun berhasil membawa perusahaannya mencapai kesuksesan. Sebelum
bekerja di Facebook, Marooney mendirikan sebuah agensi PR bernama OutCast yang
menjadi partner bisnis startup seperti Amazon, Salesforce.com, Netflix serta
VMware.
Kebanyakan founder memiliki sesuatu yang
sangat ikonik namun mereka tak tahu bagaimana cara memulainya. Dan, kalau Anda
mempunyai permasalahan seperti itu, maka Marooney pun memiliki tips serta
guideline yang bisa digunakan untuk membangun image serta brand dari perusahaan
yang tengah atau bakal dibangun.
LANGKAH AWAL
Proses awal membangun sebuah brand atau
perusahaan menjadi sangat krusial. Memulai dengan merekrut orang-orang terbaik,
menarik penasehat terbaik ataupun menggunakan dana yang besar tidak selalu
berujung pada kesuksesan. Untuk itu, Marooney pun menyarankan adanya tes awal
yang disebutnya sebagai RIBS (Relevant, Inevitable, Believable, Simple).
1. Relevant (Relevan)
Pada saat peluncuran awalnya,
Salesforce.com bisa saja diperkenalkan sebagai penyedia solusi CRM online. Itu
tepat dan sangat menarik namun hal tersebut tidak relevan. Oleh karena itu,
Marc Benioff (chairman sekaligus CEO Salesforce.com) hadir dengan kampanye
‘akhir dari software’. Berkat kampanye tersebut, Salesforce.com pun secara
singkat menjadi lebih relevan untuk audience dan pasar yang lebih luas. Pada
saat itu, masyarakat punya pengalaman buruk dengan software, sangat mahal,
memakan banyak waktu dan cenderung gagal.
2. Inevitable (Mutlak)
Meyakinkan bahwa ide yang tengah Anda
kembangkan merupakan hal yang mutlak adalah hal yang sangat sulit. “Jika Anda
mampu meyakinkan reporter pada saat makan siang bahwa Anda apapun yang Anda
lakukan masuk akal dan mereka bisa melihat kenyataan yang terjadi, maka
pekerjaan relevansi yang harus Anda lakukan akan menjadi lebih singkat.”
Mark Zuckerberg kerap mengatakan bahkan
ketika sebelum dia membangun Facebook, dia percaya kalau perusahaan teknologi
dapat membantu untuk menghubungkan dunia, dia hanya memimpikan kalau dia akan
mempunyai peran yang sangat penting. Ide untuk menghubungkan dunia terlihat
mutlak, tapi tidak cukup masuk akal kalau yang melakukannya adalah sekelompok
anak-anak muda.
3. Believable (Terpercaya)
“Di Salesforce.com, ketika kami mengatakan
bahwa ‘ini adalah akhir dari software,’ tentu itu sangat relevan dan tak
terelakkan,” ujar Marooney. “Namun yang paling penting adalah mempercayai bahwa
Mark Benioff mampu mewujudkannya. Dia berasal dari Oracle dan tahu tentang
software dan segala permasalahannya. Bahkan dengan background serta
kredibilitas tersebut, kami masih membutuhkan waktu beberapa tahun untuk
membangun kepercayaan nyata.”
4. Simple (Sederhana)
Perhatian masyarakat terpecah ke banyak
hal. Mereka ada di Facebook, mengecek email, berusaha untuk menyeimbangkan
antara pekerjaan, teman dan keluarga. “Entah bagaimana, Anda harus mengalahkan hal
tersebut dan untuk melakukannya adalah menjaga agar tetap sederhana.” End of
Software, hanya tiga kata.
Sumber : http://id.berita.yahoo.com/tips-komunikasi-bisnis-ala-caryn-125146396.html
Kamis, 27 Maret 2014
KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA
Dalam dunia bisnis kita juga memperlukan
komunikasi apalagi jika kita berbisnis dengan orang yang mempunyai kebudayaan
berbeda dengan kita lah berikut ini makna dari komunikasi bisnis lintas budaya
A. Pengertian Komunikasi
Bisnis Lintas Budaya
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun
nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah
atau negara.
Apabila para pelaku bisnis akan melakukan
ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara lain, pemahaman budaya di
suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting artinya, termasuk
bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu negara. Hal ini dimaksudkan
agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan
bisnis.
B. Pentingnya Komunikasi
Bisnis Lintas Budaya
Dengan melihat perkembangan atau tren yang
ada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya sangat penting artinya bagi
terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu
pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas
budaya, baik melalui tulisan maupun lisan. Semakin banyaknya pola kerja sama
maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini akan menjadikan
komunikasi bisnis lintas budaya semakin penting.
Pendek kata, dengan semakin terbukanya
peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan didorong
dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka
pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin
penting artinya.
C. Memahami Budaya dan
Perbedaannya
1. Definisi Budaya
a. Menurut Lehman, Himstreet dan Batty,
budaya sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka
sendiri.
b. Menurut Hofstede, budaya diartikan
sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu
kategori orang dari kategori lainnya.
c. Menurut Bovee dan Thill, Budaya adalah
sistem sharing atas symbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan,
dan norma-norma untuk berperilaku.
d. Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya
diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam suatu kelompok.
e. Menurut Mitchel, budaya merupakan
seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral, hukum,
dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu masyarakat yang menentukan
bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang
lain.
2. Komponen Budaya
Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, setiap
elemen terbangun oleh beberapa komponen utamanya, yaitu nilai-nilai,
norma-norma, symbol-simbol, bahasa, dan pengetahuan.
Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup
antara lain; bahasa, kepercayaan/keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni,
pendidikan, humor, dan organisasi sosial.
Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa
elemen, yaitu:
• Budaya Material (material culture),
dibedakan dalam dua bagian yaitu teknologi dan ekonomi. Teknologi mencakup
teknik atau cara yang digunakan untuk mengubah atau membentuk material menjadi
suatu produk yang dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya. Sedangkan ekonomi
dimaksudkan suatu cara orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
• Organisasi sosial (social institution),
dan pendidikan adalah suatu lembaga yang berkaitan dengan cara bagaimana
seseorang berhubungan dengan orang lain, mengorganisasikan kegiatan mereka
untuk dapat hidup secara harmonis dengan yang lain, dan mengajar perilaku yang
dapat diterima oleh generasi berikutnya.
• Sistem kepercayaan atau keyakian (belief
sistem) yang dianut oleh suatu masyarakat akan berpengaruh terhadap sistem
nilai yang ada di masyarakat tersebut.
• Estetika (aesthetics), nilai nilai
estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam berbagai peran tentunya perlu
dipahami secara benar, agar pesan yang disampaikan mencapai sasaran secara
efektif.
• Bahasa (language), adalah suatu cara yang
digunakn seseorang dalam mengungkapkan sesuatu melalui symbol-simbol tertentu
kepada orang lain.
3. Tingkatan Budaya
Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia
praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu:
a. Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan
sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang
turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersifat
formal atau resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa Indonesia adalah
termasuk budaya tingkat formal yang mempunyai suatu aturan yang bersifat formal
dan terstruktur dari dulu hingga sekarang.
b. Informal
Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak
diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui
apa yang didengar, dilihat, dipakai (digunakan) dan dilakukan, tanpa diketahui
alasannya mengapa hal itu dilakukan.
c. Teknis
Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan
aturan-aturan merupakan hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang
logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan. Pada
tingkatan formal pembelajaran dalam budaya mencakup pembelajaran pola
perilakunya, sedangkan pada tingkatan teknis, aturan-aturan disampaikan secara
logis dan tepat.
4. Mengenal perbedaan Budaya
Perbedaan budaya dapat dilihat dari:
a. Nilai-Nilai sosial
b. Peran dan Status
c. Pengambilan Keputusan
d. Konsep Waktu
e. Konsep Jarak Komunikasi
f. Konteks Budaya
g. Bahasa Tubuh
h. Perilaku Sosial
i. Perilaku Etis
j. Perbedaan budaya perusahaan
D. Komunikasi dengan Orang
yang Berbudaya Asing
1. Belajar Tentang Budaya
Ketika tinggal di negara lain alangkah
baiknya seseorang sedikit banyak mengenal budaya maupun adat istiadat yang
berlaku dinegara tersebut. Mengenal beberapa kata bahasa asing untuk seatu
pergaulan di lingkuang bisnis merupakan langkah baik yang senantiasa perlu
dikembangkan. Jadi belajar tentang budaya negara lain juga bisa dijadikan
sebagai langkah awal untuk berkomunikasi dengan orang yang berbudaya asing.
2. Mengembangkan Ketrampilan Komunikasi
Lintas Budaya
Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh
seorang tentang budaya tertentu sebenarnya merupakan cara yang baik untuk
menemukan bagaiman mengirim dan menerima pesan-pesan lintas budaya secara efektif.
Mempelajari ketrampilan komunikasi lintas
budaya pada umumnya akan membantu seseorang beradaptasidalam setiap budaya,
khususnya jika seseorang berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya
berbeda.
3. Negosiasi Lintas Budaya
Membedakan budaya dalam dua kelompok yaitu
budaya permukaan (surface culture) seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan
buday tinggi (deep culture), yang terdiri atas sikap nilai-nilai yang menjadi
dasar budaya tersebut.
Orang yang berasal dari budaya yang berbeda
seringkali mempunyai pendekatan negosiasi yang berbeda. Tingkat toleransi untuk
suatu ketidaksetujuan pun bervariasi. Seseorang harus dapat menumbuhkan
hubungan personal sebagai dasar membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.
Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin
menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang
berbeda. Jika mempelajari budaya partner sebelum bernegosiasi, akan lebih mudah
untuk dapat memahami pandangan mereka. Menunjukkan sikap yang luwes, hormat,
sabar dan sikap bersahabat akan membawa pengaruh yang baik bagi proses
negosiasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya dapat ditemukan solusi yang
menguntungkan kedua belah pihak.
Sumber : http://kombisdanbudaya.blogspot.com/2013/01/komunikasi-bisnis-lintas-budaya.html
Contoh
Surat Lamaran Kerja
Balikpapan,
17 Agustus 2010
Kepada
yth:
HRD
Manager PT ANEKA JAYA
Jl.
Hasanudin No. 14 Balik Papan
Perihal
: Lamaran kerja
Dengan
Hormat,
Berdasarkan informasi dari media cetak,
koran abc mengenai lowongan pekerjaan di perusahaan tempat Bapak/Ibu pimpin.
Melalui surat lamaran ini saya ingin mengajukan diri untuk melamar pekerjaan di
perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin guna mengisi posisi yang dibutuhkan saat ini.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Aninda Nabila
Tempat/Tanggal
Lahir : Medan , 24 Juli 1992
Jenis
Kelamin : Permpuan
Pendidikan
: SMK Perhotelan Sandhy Putra II Balik Papan
Alamat
: Jl. Matraman Dalam II No. 2 RT/RW 014/008
Telepon
: 08789201983333
Untuk melengkapi beberapa data yang
diperlukan sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu pimpinan diwaktu yang akan
datang , saya lampirkan juga kelengkapan data diri sebagai berikut :
Pas
Photo.
Foto
copy KTP Jakarta.
Daftar
Riwayat Hidup.
Foto
copy Ijazah Terakhir.
Foto
copy SKHUN.
Foto
copy Sertifikat Competensi.
Foto
copy Sertifikat PKL.
Foto
copy Surat Keterangan Refrensi.
Demikianlah Surat lamaran ini saya buat
dengan sebenarnya dan atas perhatian serta kebijaksanaan Bapak/Ibu pimpinan
saya mengucapkan terima kasih.
Hormat
saya,
Aninda
Nabila
Sumber : http://blogging.co.id/contoh-surat-lamaran-kerja
Langganan:
Postingan (Atom)